Kamis, 23 Maret 2017

Etika Profesi

Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Jadi dapat disimpulkan bahwa etika adalah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan seseorang secara sadar untuk mentatati ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat.
Adapun beberapa contoh karakter tidak ber-etika dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.        
1.      Tidak bersikap sopan santun
         Bersikap tidak sopan santun merupakan salah satu etika yang sangat tidak baik untuk dilakukan. Sikap tersebut dapat mengakibatkan pelakunya mendapat penilaian negatif dari orang lain dan dijauhkan dari pergaulan lingkungannya. Salah satu contoh tindakan tersebut adalah seperti tidak menghormati orang tua, berkata kasar dan berbohong kepada orang lain.
2.      Tidak mematuhi peraturan
         Sering kali kita mendapati orang-orang yang tidak mematuhi peraturan. Padahal sikap tersebut sangat merugikan baik untuk pelaku maupun orang lain. Salah satu contoh sikap tidak mematuhi peraturan adalah melanggar rambu-rambu lalu lintas, membuang sampah ke sungai dan melanggar tata tertib perkuliahan.
3.      Tidak menghargai orang lain     
Perilaku seperti ini harusnya dihindari dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam melakukan suatu aktivitas berorganisasi.Sikap tersebut dapat mengakibatkan permusuhan. Contoh tindakan tersebut adalah tidak menghargai pendapat orang lain, mengejek hasil karya orang lain dan tidak berterimakasih ketika orang lain memberikan pertolongan.
4.      Tidak menepati janji
         Masih banyak sekali kita menemukan sesorang yang tidak menepati janji. Salah satu contoh perilaku tidak menepati jani adalah tidak mengumpulkan tugas pada waktunya, dan tidak dapat memenuhi kesepakatan. Dampak dari tindakan tersebut adalahhilangnya kepercayaan dari orang lain.
5.      Melakukan tindakan SARA (Suku Agama Ras Antar golongan)
         SARA merupakan suatu tindakan diskriminasi yang menyangkut keturunan, agama, kebangsaan atau kesukuan dan golongan. SARA akhir-akhir ini muncul sebagai masalah yang dianggap menjadi salah satu sebab terjadinya berbagai gejolak sosial di negara kita. Salah satu contoh tindakan SARA adalah perkelahian antara suku Madura dan suku Dayak di Kalimantan Barat, perkelahian antara suku Makasar dan penduduk asli Timor yang kemudian berkembang menjadi pergesekan antaragama Katolik dan Islam.

Etika profesi menurut keiser adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Beberapa contoh aktivitas tidak ber-etika profesionsional dalam bekerja sebagai seorang Sarjana Teknik Industri adalah sebagai berikut.
1.      Tidak tepat waktu
         Dalam dunia kerja ketepatan waktu adalah hal terpenting. Orang berkerja dengan tidak waktu sangat merugikan perusahaan. Tindakan tidak tepat waktu dapat mengakibatkan terhambatnya penyelesaian suatu pekerjaan yang sangat merugikan dalam kegiatan yang sedang dilakukan perusahaan.
2.      Tidak dapat bekerja sama
         Prilaku seperti ini seharusnya seharusnya sangat dihindari dalam bekerja. Seseorang yang dapat bekerja sama sangatlah diperlukan dalam setiapa perusahaan. Tindakan tidak dapat bekerja dapat mengakibatkan terhambatnya suatu pekerjaan yang dilakukan dalam beroganisasi.
3.      Tidak objektif dalam melakukan pekerjaan
Seorang pekerja harus dapat objektif dan tidak mementingkan sebuah kepentingan untuk golongan tertentu saja. Pekerja yang tidak obyektif dapat menghambat berkembangnya suatu perusahaan. Hal tersebut contohnya adalah lebih memperhatikan karyawan yang merupakan keluarganya dibandingkan pekerja lain yang memiliki kemampuan lebih dalam mengembangkan perusahaan.
4.      Tidak dapat menjaga rahasia perusahaan  
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap perusahaan memiliki data rahasia. Data tersebut seperti informasi yang berkaitan tentang nama baik perusahaan. Setiap pekerja diwajibkan untuk menjaga nama baik perusahaannya. Salah satu hal yang dapat dilakukan seperti menjaga rahasia perusahan agar tidak diketahui perusahaan lain.
5.      Tidak mementingkan keselamatan kerja           
        Mementingkan keselamatan kerja merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh setiap pekerja. Etika dalam mementingkan keselamata kerja sangat berkaitan dengan menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan yang berkaitan dengan pekerjaan. Contoh dari tindakan yang tidak mementingkan keselamatan kerja adalah tidak menggunakan perlengkapan safety saat bekerja, tidak mementingkan waktu istirahat pekerja pabrik dan membiarkan pekerja melakukan suatu kegiatan yang tidak sesuai dengan standar prosedur keselamatan.

Memahami etika profesi sangat untuk Sarjana Teknik Industri. Etika profesi diartikan sebagai sikap menegakkan aturan-aturan yang disepakati sesuai dengan batasan-batasan dalam melakukan pekerjaan, berdasarkan keterampilan maupun pengetahuan khusus. Etika profesi tentunya sangat penting untuk dipelajari khususnya untuk sarjana teknik industri agar seorang calon engineer dapat menjalankan pekerjaannya dengan profesional sesusai dengan kode etik dari setiap pekerjaan yang dilakukan. Sehingga sangat penting untuk sarjana teknik industri dalam memahami etika profesi yaitu untuk menjadi seorang yang bertanggung jawab dalam menjalankan setiap pekerjaannya. Oleh karena itu seorang calon engineer perlu memahami terlebih dahulu apa itu etika profesi sebelum terjun ke dunia profesional.

Adapun contoh beberapa organisasi profesi yang relevan untuk Prodi Teknik Industri selain PII adalah sebagai berikut.
a.      BKSTI (Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia). BKSTI sebagai forum kerjasama antar penyelenggara pendidikan tinggi teknik industri se Indonesia. Tujuan dan Hasil yang diperoleh dari acara tersebut diantaranya adalah sebagai wadah bagi pemangku kepentingan penyelenggara pendidikan tinggi Teknik Industri dalam mendukung komunikasi dan perumusan ide-ide inovatif, kreatif dan bernilai tambah, sebagai wadah bagi peneliti dan praktisi teknik industri dalam berbagi pengetahuan, penelitian, dan pengalaman.
b.     IIE (Institute of Industrial and System Engineering). Institute of Industrial Engineers (IIE) adalah lembaga profesional yang berdedikasi semata-mata untuk mendukung profesi teknik industri dan individu yang terlibat dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas.
c.      Ikatan Sarjana Teknik dan Manajemen Industri (ISTMI). ISTMI sebagai organisasi profesi dari disiplin Ilmu Teknik Industri (TI) dan Manajemen Industri (MI) di Indonesia lahir pada tanggal 22 Nopember 1986 di Jakarta. Kelahiran organisasi ini didasari atas pertimbangan bahwa profesi TI dan MI telah diterima di kalangan yang sangat luas sejak masuknya disiplin sekitar 16 tahun sebelumnya. Keberadaannya sudah menembus batas-batas konvensional keteknikan atau keindustrian.
d.    Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI). Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) adalah organisasi profesi tingkat nasional yang beranggotakan para pakar, pemakai dan peminat. Ergonomi di berbagai bidang yang bersama-sama berhimpun dalam suatu wadah untuk menggalang kemampuan dalam bidangnya masing-masing, membina ergonomi baik dalam keilmuan maupun dalam pemakaiannya sehingga potensi ergonomi dalam Pembangunan Nasional dapat lebih digali dan diwujudkan secara nyata. PEI bertujuan untuk mengembang serta menerapkan iilmu ergonomi dalam berbagai kegiatan teknologi, industri dan berbagai kegiatan lain yang menuntut pendekatan ergonomis, dengan sasaran mencapai keselarasan hubungan timbal-balik antara manusia, alat dan lingkungannya, serta untuk menjaga keseimbangan hubungan unsur-unsur fisikal, sosial, psikologikal bagi peningkatan kualitas hidup yang lebih baik.
Sumber :