Kemiskinan memang adalah
pekerjaan besar bagi pemerintah kita, tapi pekerjaan itu tidak pernah di
prioritaskan untuk mengurangi angka kemiskinan, berbagi cara telah di lakukan
tapi malah tidak dapat mengurus permasalahan ini.
Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal
antara lain rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu
pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan
rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagai upaya telah dilakukan
untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan, layanan
kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya.
Berbagai upaya tersebut telah berhasil menurunkan jumlah
penduduk miskin dari 54,2 juta (40.1%) pada tahun 1976 menjadi 22,5 juta
(11.3%) pada tahun 1996. Namun, dengan terjadinya krisis ekonomi sejak Juli
1997 dan berbagai bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami pada Desember
2004 membawa dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, yaitu melemahnya
kegiatan ekonomi, memburuknya pelayanan kesehatan dan pendidikan, memburuknya
kondisi sarana umum sehingga mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk miskin
menjadi 47,9 juta (23.4%) pada tahun 1999. Kemudian pada 5 tahun terakhir terlihat
penurunan tingkat kemiskinan secara terus menerus dan perlahan-lahan sampai
mencapai 36,1 juta (16.7%) di tahun 2004.
Pemecahan masalah kemiskinan memerlukan langkah-langkah dan
program yang dirancang secara khusus dan terpadu oleh pemerintah dan merupakan
tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.
4.1 Faktor Penyebab
Kemiskinan
Ternyata kemiskinan itu tidak terjadi begitu saja melainkan
memiliki faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan. Adapun
faktor-faktor penyebab terjadinya kemiskinan dapat dikategorikan dalam beberapa
hal berikut ini :
A. Merosotnya standar perkembangan pendapatan
per-kapita secara
global.
Yang perlu
digaris bawahi di sini adalah bahwa standar pendapatan per-kapita bergerak
seimbang dengan produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas
berangsur meningkat maka pendapatan per-kapita pun akan naik. Begitu pula
sebaliknya, seandainya produktivitas menyusut maka pendapatan per-kapita akan
turun beriringan. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kemerosotan standar
perkembangan pendapatan per-kapita:
1) Naiknya standar perkembangan suatu daerah.
2) Politik ekonomi yang tidak sehat.
3) Faktor-faktor luar negeri, diantaranya:
4) Rusaknya syarat-syarat perdagangan
5) Beban hutang
6) Kurangnya bantuan luar negeri, dan Perang
B. Menurunnya etos kerja dan
produktivitas masyarakat.
Faktor ini
sangat penting dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, untuk menaikkan
etos kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan SDM yang
bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggung jawabkan
dengan maksimal
C. Biaya kehidupan yang tinggi.
Melonjak
tingginya biaya kehidupan di suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak
adanya keseimbangan pendapatan atau gaji masyarakat. Tentunya kemiskinan adalah
konsekuensi logis dari realita di atas. Hal ini bisa disebabkan oleh karena
kurangnya tenaga kerja ahli dan banyaknya pengangguran.
D. Pembagian subsidi in come pemerintah yang kurang merata.
Hal ini
selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk
para warga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga.
Bahkan di sisi lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar